Refleksi Diri

Kurang lebih 71 tahun usia Indonesia, begitu banyak sejarah yang sudah dituliskan oleh para pendahulu kita. Pada era globalisasi ini perjuangan rakyat seperti kaum tani dan buruh atas permasalahan tidak kunjung usai, lantas dari kemerdekaan hingga sekarang terjadi kemerosotan gerakan di sektoral itu. Gerakan-gerakan yang dilakukan oleh mahasiswa kini lebih kepada sifat ego dengan nama dari organisasi, isu-isu yang dibawa sewaktu turun kejalan memanglah untuk mengangkat masyarakat khususnya tani dan buruh, akan tetapi mereka lupa bahwa sejarah Indonesia tidak hanya ditulis dengan tangan-tangan dari mahasiswa, banyak elemen yang ikut terlibat didalamnya.
Organisasi-organisasi mahasiswa pada jaman ini kurang melakukan pengorganisiran masyarakat, cenderung lebih kepada reaksioner. Ketika ada isu hangat baru turun kejalan, gerak struktural dan kulturalnya mulai meredup, api perjuangan kini tidak sebesar dulu.
Pemuda-pemudi Indonesia sedang tidur dengan mimpi-mimpi indah, di nina bobokan oleh pemikiran modern. Mereka di janjikan dengan masa depan yang cerah, mendapatkan pekerjaan ketika nilai akademik mereka tinggi. Para akademisi sibuk dengan dunianya dan nyaman dengan kemapanannya. Mahasiswa kehilngan esensinya sebagai pelaku perubahan dan kontrol sosial. Hanya segelintir dengan berani bangun ikut merasakan penderitaan rakyat, kesadaran ikut merasakan sangat diperlukan guna melakukan kerja-kerja massa.
Pada saat ini pertentangan kelas bukan mengarah atas dan bawah tetapi lebih kepada pertentangan antar kelasnya masing-masing, kelas bawah sibuk dengan konfliknya sehingga kelas atas leluasa mengkokohkan posisinya sebagai penguasa.
Pertetangan antar kelas bawah ini menjadi kepuasan tersendiri bagi elit-elit, hegemoni yang dilakukan kelas atas membuat perpecahan terjadi di kelas bawah, pelan tapi pasti itulah gambaran yang terjadi. Melakui berbagai isu-isu yang dipropagandakan menggunakan media masa dapat memecah belah gerakan perjuangan kelas bawah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkenalan Diri Penulis